Budidaya Tanaman Toga Dengan Hidroponik, Himpunan Mahasiswa Teknik Kimia (HMTK) UNTAG Semarang di Dusun Jolinggo Desa Getas Kabupaten Kendal
kendal . Warta dopper, Ketua tim PPK ORMAWA HMTK Untag Semarang Aliffadjri Gimnastiar menyampaikan cara penanaman tanaman toga pada media hidroponik dan cara merawat tanaman toga di Dusun Jolinggo, Desa Getas, belum lama ini.
Desa Getas, Kecamatan Singorojo, Kabupaten Kendal memiliki luas desa 17,90 km2 dengan jumlah penduduk 7.361 jiwa terdiri dari laki – laki 3.757 jiwa dan perempuan 3.604 jiwa dikutip dari lamaan jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin pada website pemerintah Getas-Singorojo Kabupaten Kendal Jawa Tengah. Masyarakat Desa Getas membutuhkan pengembangan tanaman obat karena minimnya pemanfaatan lahan, jarak jauh ke layanan kesehatan, kurangnya pelatihan tentang manfaat tanaman obat, dan mayoritas penduduk adalah petani dan ibu rumah tangga. Tanaman obat diharapkan bisa memenuhi kebutuhan keluarga dan memberi peluang mata pencaharian selain perkebunan seperti kopi, cengkeh, karet, dan sengon.
Hal ini diungkapkan Aliffadjri Gimnastiar selaku ketua tim pelaksanaan PPK ORMAWA HMTK Untag Semarang saat melakukan pengabdian di Dusun Jolinggo Desa Getas Kab. Kendal belum lama ini.
Jauhnya akses masyarakat terhadap fasilitas kesehatan, obat-obatan, dan pusat perbelanjaan, banyaknya lahan kosong milik warga yang belum difungsikan secara optimal serta limbah organik seperti dedaunan dan kotoran hewan yang belum dimanfaatkan dengan baik menjadi permasalahan utama yang dimiliki di Dusun Jolinggo Desa Getas Kab. Kendal. Sehingga hal ini yang mendorong Himpunan Mahasiswa Teknik Kimia memilih lokasi ini sebagai tempat pelaksanaan PPK ORMAWA tahun 2023
Dalam pelaksanaan kegiatan rumah apotek hidup kampung konservasi toga untuk
mengembangkan usaha ekonomi produktif beberapa upaya dilakukan untuk memaksimalkan program berjalan sesuai harapan. Kegiatan yang dilakukan berupa sosialisasi mengenai green house, tanaman toga, pupuk organik dan pengolahan tanaman toga. Kemudian tim beserta warga bekerjasama dalam membangun greenhouse yang digunakan sebagai tempat budidaya tanaman toga melalui media hidroponik. Dan tahap berikutnya adalah pengolahan hasil tanaman toga dan pelatihan strategi pemasaran.
Aliffadjri menjelaskan bahwa program yang dijalankan ini didanai oleh Kemendikbud Ristek 2023. Untuk itu dia sangat bersyukur dan berterima kasih atas lolosnya proposal hingga pemberian dana tersebut.
Harapan dari tim PPK ORMAWA HMTK Untag Semarang dengan adanya program ini dapat terbentuknya kelompok konservasi tumbuhan obat yang juga mengembangkan usaha ekonomi produktif berbasis olahan tumbuhan obat. Bukan hanya itu saja dengan adanya kegiatan ini peran serta mahasiswa di masyarakat lebih nyata dan menumbuhkan rasa peka terhadap kesejahteraan masyarakat.
Hal yang sama diungkapkan oleh Teodora M.F.B. Da Silva selaku dosen pembimbing yang mengatakan “kegiatan ini merupakan contoh kolaborasi dosen, mahasiswa dan masyarakat, terutama untuk kelompok tani yang belum pernah mengenal metode penanaman tanaman toga pada media hidroponik. Di katakan ke awak media warta Dopper
Dengan biaya yang diajukan sebesar Rp 37.500.000,- maka program ini diharapkan terpetakan potensi biodiversitasi tumbuhan obat diseluruh wilayah Dusun Jolinggo Desan getas.
Program ini dilaksanakan oleh tim selama 40 hari dimulai dari bulan Juli – Agustus 2023 di Dusun Jolinggo Desa getas. Kemudian tim PPK ORMAWA HMTK Untag Semarang melakukan tahap monitoring dan evaluasi untuk memantau perkembangan dan mengidentifikasi hambatan yang ada selama program berjalan. Dalam jangka panjang diharapkan bahwa program ini bisa menjadi contoh bagi seluruh negeri.
Penulis Rendi dopper